Jumat, 08 Juni 2012

PEMIKIRAN IBNU KHALDUN TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM



A.        latar belakang manusia didik
Manusia adalah makhluk yang mempunyai karakteristik sama dengan makhluk-makhluk lain dari segi sifat-sifat kehewanan, seperti perasaan, gerakan, makanan dan sebagainya. Akan tetapi yang membedakan manusia dengan binatang ialah fikiran, dan dari fikiran terbentuk ilmu pengetahuan.
Disamping itu semua manusia juga mempunyai  kekuatan tertentu yang tentunya harus dikembangkan, keberadaan ilmu yang bermacam-macam tidak cukup ditempuh hanya dengan ketekunan dan kontinyuitas, lain dari itu semua ilmu pengetahuan dapat ditentukan oleh manusianya, dan dengan adanya fikiran manusia dapat mengembangkan akalnya, karena jiwa manusia pada tarap pertama baru dapat menjelma dari satu kekuatan menjadi kenyataan, kemudian dengan kekuatan berfikir ia meningkat menjadi kekuatan menangkap sesuatu yang sesungguhnya.
B.         Pandangan tentang ilmu
Ada dua yang dapat mempengaruhi pertumbuhan pendidikan dan ilmu pengetahuan, yang pertama dipengaruhi oleh peradapan, misalnya sebuah sekolah yang didirikan didalam perkotaan yang disitu terdapat pertumbuhan ilmu, pabrik-pabrik dan pasar yang tersusun rapi, maka keadaan ini akan berpengaruh terhadap corak pendidikannya. Dan yang kedua karena adanya perbedaan lapisan sosial yang timbul dari hasil kecerdasannya yang diperoses melalui pengajaran. Hal ini berbeda dengan apa yang diduga oleh sebagian orang yang mengatakan bahwa perbedaan ini bersumber pada perbedaan hakikat kemanusiaan.
Berkenaan dengan ilmu pengetahuan, ibnu khaldun membaginya menjadi tiga macam yaitu:
1.              Ilmu lisan (bahasa) yaitu ilmu tentang tata bahasa (gramatika) sastra atau bahasa yang disusun secara puitis (syair)
2.              Ilmu naqli yaitu ilmu yang diambil dari kitab suci dan sunnah nabi, ilmu ini berupa membaca kitab suci al-quran dan tafsirnya, sanad dan haditsdan pentashiannya serta istimbath tentang keadaan-keadaan fiqih. Dari al-quran itulah didapat ilmu-ilmu tafsir, ilmu usul fiqih yang dapat dipakai untuk menganalisa hukum allah itu melalui istimbath.
3.              Ilmu aqli yaitu ilmu yang dapat menunjukan manusia dengan daya fikir atau kecendrungan kepada filsafat dan semua ilmu pengetahuan. Termasuk didalam katagori ilmu ini adalah ilmu mantiq (logika), ilmu alam, ilmu tehnik, ilmu hitung, ilmu tingkahlaku (behafior), termasuk juga ilmu sihir dan ilmu nujum (perbintangan).
Mengenai ilmu nujum menurutnya adalah ilmu yang fasid karena ilmu dapat meramalkan segala kejadian yang belum terjadi, hal itu merupakan hal tercela.
Dari beberapa cabang ilmu yang telah disebutkan diatas, ada tiga cabang ilmu yang harus diajarkan kepada peserta didik, yaitu:
a.                        Ilmu syari’ah dengan segala jenisnya
b.                       Ilmu filsafat seperti; ilmu alam dan ilmu ketuhanan.
c.                         Ilmu alat, seperti ilmu bahasa (gramatika) ilmu filsafat (mntiq).
Dalam literatur yang lain ibnu khaldun menjelaskan tentang pentingnya nilai ilmu menulis dan berhitung karena kedua ilmu tersebut mempunyai lapangan yang lebih luas dari ilmu-ilmu lainnya dalam menambah akal.
Selain itu ibnu khaldun berpendapat bahwa al-quran adalah ilmu yang pertama kali diajarkan kepada anak, karena mengajarkan al-quran pada anak termasuk syariat islam yang dipegang oleh para ahli agama dan dijunjung oleh setiap negara islam. Al-quran yang telah ditanamkan pada anak akan menjadi pegangan hidupnya.
C.         Metode pengajarn
Dalam metodenya ibnu khaldun sedikitnya ada dua bentuk pembelajaran yaitu:
1.                       Tahapan pembelajaran
Pembelajaran yang efektif dan efisien terhadap peserta dpembelajaran yang efektif dan efisien terhadap peserta didik apabila dilakukan secara berangsur-angsur, setapak-demi setapak dan seidik apabila dilakukan secara berangsur-angsur, setapak-demi setapak dan sedikit demi sedikit. Untuk itu apabila satu bahasan ingin dicapai dengan baik maka seorang guru harus mengulangnya dikit demi sedikit. Untuk itu apabila satu bahasan ingin dicapai dengan baik maka seorang guru harus mengajarnya dedikit demi sedikit dan mengulangnya sampai dapat dikuasai dengan benar oleh pesesampai dapat dikuasai dengan benar oleh peserta didik,selain itu seorang guru harus menjelaskannya terlebih dahulu tujuan pembelajaran, hal ini dimaksudkan agar peserta didik tidak bingung terhadap alur pembelajarannya.
Berkaitan dengan itu semua ibnu khaldun menganjurkan agar para guru dan orang tua sebagai pendidik seharusnya berlaku sopan dan adil dalam mengingatkan siswa, lain dari itu ibnu khaldun membolehkan memukul siswa apabila dalam keadaan memaksa akan tetapi pukulan tersebut tidak lebih tiga kali.
Dalam literatur yang lainnya lagi dengan metode pengajaran ini ibnu khaldun menjelaskan bahwa tiap-tiap pemikiran dan ilmu akan mengembangkan pada akal yang cerdas, lebih lnjut beliau menjelaskan ilmu berhitung tidak sama dengan metodeproblem-problem kemasyarakatan dan falsafah atau sejarah, dari sini seorang pendidik harus mampu mengklasifikasi mata pelajaran dan metode pengajaran.
2.                       Concertie method (metode pemusatan)
Dalam kaitan ini komponin pendidikan sama-sama dituntut untuk lebih fokus pada satu atau dua pilihan bidang pendidikan saja, baik guru, para orang tua dan siswa. Dalam beberapa referensi yang ada sepertinya sosok ibnu khaldun adalah seorang yang menjunjung tinggi metode itu (specialisasi pelajaran) dan telaten, ada banyak terjadi diluara sana pembelajaran yang mengesampingkan metode ini dan hasilnya nihil salah satu contoh dilapangan:
a.               Aspek guru, banyak sekali yang lahir dari pendidikan agam islam (pai) tapi dilapangan justru ngajar fisika, sehingga apa yang terjadi takjarang otak siswa dipaksa tanpa harus mengukur kemampuan berfikir sisiwa, padahal cara mengajar bahasa inggris misalnya tidak sama dengan mengajar fiqih, kalau fisika mengandalkan kecerdasan fikiran  dan kekuatan ingatan tapi kalau fiqih hanya cekatan saja yang dibutuhkan sedang kecerdasan berfikir tidak begitu dibutuhkan disini.
b.              Aspek mata pelajaran yang mestinya dipelajari satu persatu mata pelajaran tapi kenyataan sekarang pada mata pelajaran sd/mi sudah diberi mata pelajaran 7 sampai dengan 12 mata pelajaran, padahal menurut ibnu khaldun yang harus dipelajari untuk tingkat dasar ada dua saja yaitu bahasa arab dan syair (nyanyian) lalu setelahnya matematika yang dapat melatih kecerdasan akal sisiwa.
Dari sini ibnu khaldun dikenal sebagai tokoh pendidikan yang menggunakan metode pemusatan atau disebut concertie method.
D.       KESIMPULAN
Dari uaranyan singkat diatas dapat disimpulkan bahwa Ibnu Khaldun adalah seorang tokoh pemerhati pendidikan yang telah mampu menghasilkan konsep sehingga pendidikan dalam Islam mampu memberikan saham dalam memajukan fikiran dan budi pekerti melalui hasil-hasil yang telah dicapai dalam bidang materi Ilmu pengetahuan dan dasar-dasar pembelajaran serta metode-metodenya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar