A.
latar belakang manusia didik
Manusia adalah makhluk yang mempunyai karakteristik sama dengan
makhluk-makhluk lain dari segi sifat-sifat kehewanan, seperti perasaan,
gerakan, makanan dan sebagainya. Akan tetapi yang membedakan manusia dengan
binatang ialah fikiran, dan dari fikiran terbentuk ilmu pengetahuan.
Disamping itu semua manusia juga mempunyai kekuatan tertentu yang tentunya harus
dikembangkan, keberadaan ilmu yang bermacam-macam tidak cukup ditempuh hanya
dengan ketekunan dan kontinyuitas, lain dari itu semua ilmu pengetahuan dapat
ditentukan oleh manusianya, dan dengan adanya fikiran manusia dapat
mengembangkan akalnya, karena jiwa manusia pada tarap pertama baru dapat
menjelma dari satu kekuatan menjadi kenyataan, kemudian dengan kekuatan
berfikir ia meningkat menjadi kekuatan menangkap sesuatu yang sesungguhnya.
B.
Pandangan tentang ilmu
Ada dua yang dapat mempengaruhi pertumbuhan pendidikan dan ilmu
pengetahuan, yang pertama dipengaruhi oleh peradapan, misalnya sebuah sekolah
yang didirikan didalam perkotaan yang disitu terdapat pertumbuhan ilmu,
pabrik-pabrik dan pasar yang tersusun rapi, maka keadaan ini akan berpengaruh
terhadap corak pendidikannya. Dan yang kedua karena adanya perbedaan lapisan
sosial yang timbul dari hasil kecerdasannya yang diperoses melalui pengajaran.
Hal ini berbeda dengan apa yang diduga oleh sebagian orang yang mengatakan
bahwa perbedaan ini bersumber pada perbedaan hakikat kemanusiaan.
Berkenaan dengan ilmu pengetahuan, ibnu khaldun membaginya menjadi
tiga macam yaitu:
1.
Ilmu lisan (bahasa) yaitu ilmu tentang tata
bahasa (gramatika) sastra atau bahasa yang disusun secara puitis (syair)
2.
Ilmu naqli yaitu ilmu yang diambil dari kitab
suci dan sunnah nabi, ilmu ini berupa membaca kitab suci al-quran dan
tafsirnya, sanad dan haditsdan pentashiannya serta istimbath tentang
keadaan-keadaan fiqih. Dari al-quran itulah didapat ilmu-ilmu tafsir, ilmu usul
fiqih yang dapat dipakai untuk menganalisa hukum allah itu melalui istimbath.
3.
Ilmu aqli yaitu ilmu yang dapat menunjukan
manusia dengan daya fikir atau kecendrungan kepada filsafat dan semua ilmu
pengetahuan. Termasuk didalam katagori ilmu ini adalah ilmu mantiq (logika),
ilmu alam, ilmu tehnik, ilmu hitung, ilmu tingkahlaku (behafior), termasuk juga
ilmu sihir dan ilmu nujum (perbintangan).
Mengenai ilmu nujum menurutnya adalah ilmu yang fasid karena ilmu
dapat meramalkan segala kejadian yang belum terjadi, hal itu merupakan hal
tercela.
Dari beberapa cabang ilmu yang telah disebutkan diatas, ada tiga
cabang ilmu yang harus diajarkan kepada peserta didik, yaitu:
a.
Ilmu syari’ah dengan segala jenisnya
b.
Ilmu filsafat seperti; ilmu alam dan ilmu
ketuhanan.
c.
Ilmu alat, seperti ilmu bahasa (gramatika) ilmu
filsafat (mntiq).
Dalam literatur yang lain ibnu khaldun menjelaskan tentang pentingnya
nilai ilmu menulis dan berhitung karena kedua ilmu tersebut mempunyai lapangan
yang lebih luas dari ilmu-ilmu lainnya dalam menambah akal.
Selain itu ibnu khaldun berpendapat bahwa al-quran adalah ilmu yang
pertama kali diajarkan kepada anak, karena mengajarkan al-quran pada anak
termasuk syariat islam yang dipegang oleh para ahli agama dan dijunjung oleh
setiap negara islam. Al-quran yang telah ditanamkan pada anak akan menjadi
pegangan hidupnya.
C.
Metode pengajarn
Dalam metodenya ibnu khaldun sedikitnya ada dua bentuk pembelajaran
yaitu:
1.
Tahapan pembelajaran
Pembelajaran yang efektif dan efisien terhadap peserta dpembelajaran
yang efektif dan efisien terhadap peserta didik apabila dilakukan secara
berangsur-angsur, setapak-demi setapak dan seidik apabila dilakukan secara
berangsur-angsur, setapak-demi setapak dan sedikit demi sedikit. Untuk itu
apabila satu bahasan ingin dicapai dengan baik maka seorang guru harus
mengulangnya dikit demi sedikit. Untuk itu apabila satu bahasan ingin dicapai
dengan baik maka seorang guru harus mengajarnya dedikit demi sedikit dan
mengulangnya sampai dapat dikuasai dengan benar oleh pesesampai dapat dikuasai
dengan benar oleh peserta didik,selain itu seorang guru harus menjelaskannya
terlebih dahulu tujuan pembelajaran, hal ini dimaksudkan agar peserta didik
tidak bingung terhadap alur pembelajarannya.
Berkaitan dengan itu semua ibnu khaldun menganjurkan agar para guru
dan orang tua sebagai pendidik seharusnya berlaku sopan dan adil dalam
mengingatkan siswa, lain dari itu ibnu khaldun membolehkan memukul siswa
apabila dalam keadaan memaksa akan tetapi pukulan tersebut tidak lebih tiga
kali.
Dalam literatur yang lainnya lagi dengan metode pengajaran ini ibnu
khaldun menjelaskan bahwa tiap-tiap pemikiran dan ilmu akan mengembangkan pada
akal yang cerdas, lebih lnjut beliau menjelaskan ilmu berhitung tidak sama
dengan metodeproblem-problem kemasyarakatan dan falsafah atau sejarah, dari
sini seorang pendidik harus mampu mengklasifikasi mata pelajaran dan metode
pengajaran.
2.
Concertie method (metode pemusatan)
Dalam kaitan ini komponin pendidikan sama-sama dituntut untuk lebih
fokus pada satu atau dua pilihan bidang pendidikan saja, baik guru, para orang
tua dan siswa. Dalam beberapa referensi yang ada sepertinya sosok ibnu khaldun
adalah seorang yang menjunjung tinggi metode itu (specialisasi pelajaran) dan
telaten, ada banyak terjadi diluara sana pembelajaran yang mengesampingkan
metode ini dan hasilnya nihil salah satu contoh dilapangan:
a.
Aspek guru, banyak sekali yang lahir dari
pendidikan agam islam (pai) tapi dilapangan justru ngajar fisika, sehingga apa
yang terjadi takjarang otak siswa dipaksa tanpa harus mengukur kemampuan
berfikir sisiwa, padahal cara mengajar bahasa inggris misalnya tidak sama
dengan mengajar fiqih, kalau fisika mengandalkan kecerdasan fikiran dan kekuatan ingatan tapi kalau fiqih hanya
cekatan saja yang dibutuhkan sedang kecerdasan berfikir tidak begitu dibutuhkan
disini.
b.
Aspek mata pelajaran yang mestinya dipelajari
satu persatu mata pelajaran tapi kenyataan sekarang pada mata pelajaran sd/mi
sudah diberi mata pelajaran 7 sampai dengan 12 mata pelajaran, padahal menurut
ibnu khaldun yang harus dipelajari untuk tingkat dasar ada dua saja yaitu bahasa
arab dan syair (nyanyian) lalu setelahnya matematika yang dapat melatih
kecerdasan akal sisiwa.
Dari sini ibnu khaldun dikenal sebagai tokoh pendidikan yang
menggunakan metode pemusatan atau disebut concertie method.
D.
KESIMPULAN
Dari uaranyan singkat diatas dapat
disimpulkan bahwa Ibnu Khaldun adalah seorang tokoh pemerhati pendidikan yang
telah mampu menghasilkan konsep sehingga pendidikan dalam Islam mampu
memberikan saham dalam memajukan fikiran dan budi pekerti melalui hasil-hasil
yang telah dicapai dalam bidang materi Ilmu pengetahuan dan dasar-dasar
pembelajaran serta metode-metodenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar